Beranda | Artikel
Al-Wabilush Shayyib: Keutamaan Berdzikir kepada Allah yang ke-36 - Bagian ke-1 (Ustadz Abdullah Taslim, M.A.)
Kamis, 7 November 2013

Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim

Ceramah agama Islam oleh: Ustadz Abdullah Taslim, M.A.

[sc:status-al-wabilush-shayyib-ustadz-abdullah-taslim-2013]

Ringkasan Kajian Kitab Ini: Al-Wabilush Shayyib

Keutamaan Berdzikir kepada Allah (ذكر الله وفوائده) yang ke-36 (السادسة والثلاثون) – Bagian ke-1

Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta’ala berkata:

أن الذكر نور للذاكر في الدنيا ونور له في قبره ونور له في معاده يسعى بين يديه على
الصراط

Bahwasanya berdzikir kepada Allah memberikan cahaya bagi orang yang melakukan dzikir tersebut, yaitu akan menjadi cahaya baginya di dunia, kuburnya, dan akhirat nanti, yaitu ketika cahaya itu menerangi di hadapannya sewaktu dia melintasi ash-shirat, jembatan yang diletakkan di permukaan neraka Jahannam (untuk menerangi langkahnya menuju ke surga). Ini keutamaan dzikir yang sangat besar menyangkut fungsinya sebagai cahaya yang menerangi langkah manusia di dunia maupun di akhirat nanti.

فما استنارت القلوب والقبور بمثل ذكر الله تعالى

Maka hati manusia tidak akan mendapatkan cahaya penerangan / sinar, juga kuburan manusia tidak akan mendapatkan cahaya, seperti cahaya yang dihasilkan dengan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jadi, dia tidak mendapatkan sinar seperti sinar/cahaya yang didapatkannya ketika berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini merupakan keutamaan dzikir yang sangat besar, menjadi penerang bagi manusia yang tentu cahaya ini sangat dibutuhkan di dunia, untuk menerangi hatinya agar dia bisa menyinari kegelapan yang akan membinasakan dirinya, memudahkan dia untuk membedakan mana yang benar dan yang salah, menerangi langkahnya di tengah syubuhat dan syahwat, yang Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan berdzikir kepadaNya untuk menerangi semua ini; kemudian di kuburannya nanti, kuburan yang gelap, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan penyinarnya adalah dengan berdzikir, yaitu dzikir yang dipahami dan diamalkan dengan benar; kemudian di akhirat nanti ketika manusia melewati tahapan-tahapan peristiwa dahsyat pada hari kiamat, maka dzikir yang menemaninya dan meneranginya dalam kegelapan-kegelapan tersebut. Inilah keutamaan berdzikir kepada Allah.

Allah Ta’ala berfirman:

أَوَ مَن كَانَ مَيْتاً فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُوراً يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَن مَّثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِّنْهَا … (١٢٢)

Simak lebih lanjut dengan mendengarkan kajian kitab ini secara langsung atau download rekamannya.

Download Ceramah Kajian Kitab Al-Wabilush Shayyib: Keutamaan Berdzikir kepada Allah, Poin ke-36, Bagian ke-1

Mari kita bagi-bagikan ke saudara-saudara kita di Facebook, Twitter, dan Google+. Jazakumullahu khoiron.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/4142-al-wabilush-shayyib-keutamaan-berdzikir-kepada-allah-yang-ke-36-bagian-ke-1-ustadz-abdullah-taslim-ma/